SSB Pikeyro Tribata Wamena Bermimpi ke Amerika

Pemain SSB Pikeyro Tribata Wamena foto bersama usai menjalani pemeriksaan administrasi di stadion Mandala, Rabu (18/1/2017) – Jubi/Jean Bisay
WAMENA - Sekolah Sepak Bola (SSB) Pikeyro Tribata, Wamena, kabupaten Jayawijaya adalah satu satu tim peserta Aqua (DNC) Danone Nation Cup regional Papua yang akan berlangsung di Jayapura selama dua hari, 20-21 Januari.
Keikutsertaan anak-anak SSB Pikeyro Tribata pada pesta sepakbola anak terbesar di dunia ini adalah merupakan yang pertama.Sebab itu antusiasme tinggi diusung anak-anak dari lembah Baliem ini.
"Ini pertama kali anak-anak kami ikut Danone zona Papua," kata Piter Rumaropen, pelatih SSB Pikeyro Tribata kepada Jubi di kompleks Mandala, Kamis sore (19/1/2017)
Mantan striker Persiwa Wamena ini mengatakan sebagai tim pendatang baru di-kancah sepakbola kelompok usia se-Papua ini, mereka tidak hanya hadir ke Jayapura buat mencari pengalaman bertanding, tapi tekad dan ambisi disusung tim ini buat mengejar mimpi mereka bisa ke Amerika.
"Anak-anak kami punya mimpi yang sama dengan semua anak di-dunia untuk bisa tampil di Amerika, negara penyelenggara Aqua DNC putaran dunia," ucapnya optimis.
Striker mungil bertubuh gendut ini menginformasikan anak asuhnya sudah menjalani latihan di kota dingin, Wamena selama dua bulan. "Kami persiapan di Wamena selama 2 bulan untuk ikut Danone di Jayapura," akunya.
Piter bilang mereka turun ke Jayapura dengan berkekuatan 12 pemain dan sudah siap bertanding. "Kami baru tiba di Jayapura tadi siang dari Wamena dan bukan sebagai pengembira," ucapnya mantap.
Salah seorang pemain SSB Pikeyro Tribata, Yan Pahabol bilang timnya siap bertanding dan bertekad untuk selalu menang.
“Kitong sudah siap main dan mau jadi juara disini (Jayapura),” ucapnya polos
Yafet Sibi, mantan pemain Persipura menilai animo tim peserta Danone dari daerah cukup tinggi dari tahun ke tahun. Sayangnya di Papua sendiri tidak kompetisi yang digelar buat anak usia sekolah ini.
“Kita di Papua tidak punya kompetisi yang rutin untuk kelompok umur, sehingga anak-anak sulit berkembang skill permainannya,” kata Yafet Sibi.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.